Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Mariposa
Sutradara: Fajar Bustomi
Produser:Chand Parwez Servia Frederica
Skenario:
Alim Sudio Berdasarkan Mariposa karya Hidayatul Fajriyah
Sinematografi:
Dimas Imam Subono
Kembali lagi dikupas film
bareng Mimin Herm, kali ini kita akan mereviw film yang baru-baru ini tayang di bioskop dengan judul “Mariposa”
“Natrium ketemu asam klorida
jadi natrium klorida sama kayak Iqbal ketemu Aca jadi Kita itu baru simpel”
Mudah sekali menilai
Mariposa sebagai another teenage Romance yang kemungkinan besar hanya akan
bekerja bagi segmen penonton tertentu.
Namun, sebenarnya tidak sesederhana itu ketika nama-nama yang terlibat di film
ini merupakan dua komoditas panas sinema Indonesia Adhisty Zara dan AnggaYunanda yang tahun lalu menuai sukses besar melalui “Dua Garis Biru” garapan
Gina Asnoer, tapi sebaliknya hal tersebut secara teori akan mudah
membayang-bayangi Mariposa yang notabene merupakan film pertama setelah dua
garis biru yang mempertemukan Angga dan Zara kembali dalam satu layar.
Sejujurnya hingga 15 menit
pertama kekawatiran-kekawatiran semacam itu cukup membuat gusar, namun secara
perlahan tapi pasti Mariposa membuktikan bahwa gua memang salah besar meremehkan
karya terbaru Fajar Bustomi, pacar Milea “Suara dari Dilan” ini.
Mariposa yang diadaptasi
Alim Sudio dari novel karya Luluk HF mampu melakukan pencapaian yang seringkali
gagal dan diabaikan penulis-penulis lainnya di subgenre Ini.
Pertama Alim tidak menganggap
penonton-penonton remajanya bodoh merasa tidak perlu menghadirkan sekuen komedi
receh dan masih serta elemen Romansa berlebihan namun yang lebih patut
diapresiasi Alim bahkan merasa tidak perlu menghadirkan background cerita yang
amat mendikte penontonnya. Alih-alih berhasil memberikan informasi yang cukup
dengan cara yang cerdas dan kasual hanya dengan satu dua kalimat, namun bukan
berarti Mariposa tampil berat dan sangat realistis.
Justru duet Fajar Bustomi
dan Alim Sudio yang sangat sinkron mampu meniupkan ruh yang berbobot bagi
kesederhanaan naratifnya namun hebatnya sifat ringan yang tersebut pada
akhirnya mampu dioptimalkan dengan sangat baik, sehingga nantinya menjadi
pembuka yang mulus bagi level dramatiknya yang kian kompleks dan meningkat
serta akan merangkul lebih banyak saplod-saplod pendukungnya tanpa sedikit pun
terasa memaksa dan membebani.
Fajar paham betul bagaimana menjaga bes dan
ritme Mariposa sehingga durasinya yang nyaris mencapai 2 jam yang faktanya memang
jauh lebih panjang dari film-film remaja kebanyakan dirasa diperlukan, namun
anehnya tidak terasa berlarut-larut dan menyiksa bahkan secara mengejutkan
semakin menambah bobot film ini meski tidak sedalam karakternya di dua garis
biru Angga Yunanda terbilang berhasil menghidupkan karakter Iqbal yang judes,
perfeksionis, namun di saat yang bersamaan.
Begitu juga Adhisty Zara
yang sekali lagi akan tampil menonjol, Bahkan dalam rupa yang saklek lugu dan
teguh pendirian dalam karakter Aca yang ia perankan. Keduanya telah membangun
dimensi cerita dengan sangat brilian bahkan seringkali hanya menggunakan
intonasi suara yang secara ajaib membangun muda nuansa yang dibutuhkan keduanya
juga mendapat dukungan dari suporting cast yang Solid terutama Ersa mayori yang
sukses mencuri perhatian tiap kali karakternya muncul di layar.
Begitu juga Dania
Salsabila sebagai set kit Aca yang mampu hadir sebagai penyeimbang 2 karakter
utamanya tetap saja di luar semua kualitasnya yang mengejutkan Mariposa masih
memiliki beberapa minor aspek seperti color grading yang sedikit pucat terutama
tiap kali seragam merah muda muncul di layar dan warnanya seakan luntur ke
objek lain atau setting sekolah yang sesekali terlihat kurang meyakinkan yang
tampak dari desain interior dan jumlah extras yang kurang memadai namun hal
tersebut akan dengan mudah dimaafkan ketika konsep artistik Mariposa yang
didominasi dengan warna serba pink dan serba biru muda tampak begitu estetis
dan berhasil membangun dualitas yang kontras yang juga didukung oleh penempatan
soundtrack-soundtrack manis yang cermat.
Overall Mariposa akan berhasil mengesankan penonton
segala umur yang disubgenrenya sendiri telah berhasil melakukan pendekatan yang
begitu elegan dan dewasa tanpa lupa mengajak bersenang-senang, patah hati, dan
berbunga-bunga di saat yang bersamaan.
Wassalamualaikum
warahmatullah wabarakatuh
review mariposa, film mariposa 2020, film alim sudio, adhisty zara, angga yunanda, sinopsis mariposa 2020, download mariposa hd, film mariposa download, mariposa full movie bahasa indonesia,
mariposa full movie,
mariposa trailer,
mariposa film,
mariposa angga dan zara full movie,
mariposa full movie bahasa indonesia angga yunanda,
mariposa ost,
mariposa behind the scenes,
mariposa acha dan iqbal full movie
mariposa full movie,
mariposa trailer,
mariposa film,
mariposa angga dan zara full movie,
mariposa full movie bahasa indonesia angga yunanda,
mariposa ost,
mariposa behind the scenes,
mariposa acha dan iqbal full movie
Tidak ada komentar:
Posting Komentar