[Review] Buku Ayahku (Bukan) Pembohong - MS Guild

Baru!!

Indonesia.com

Selasa, 27 Februari 2018

[Review] Buku Ayahku (Bukan) Pembohong


                Ketemu lagi sama admin Rinc yang selalu khilaf di sini. Kebanyakan khilaf yang nggak bermutu dan pada akhirnya dosa kalian menumpuk? Mending baca novel aja yuk (^_^). Setelah Admin Rinc melihat balapan keong, admin Rinc sadar bahwa keong tidak secepat motor, yang artinya kalau admin Rinc mungkin untuk sementara saat harus tobat terlebih dahulu. Kenapa? Karena Admin Rinc ingin menghemat persediaan kuota dulu. Jujur saja, admin Rinc kalau khilaf itu nggak tanggung tanggung nggak seperti khilafer lainnya. Kalau admin Rinc khilaf, admin Rinc ini langsung Auto Sok Sultan, Streaming lah maksudnya (0-0). Takutnya kalau download tuh video menginspirasi, bisa bisa kepergok TNI karena telah melakukan khilaf tanpa mengajak nobar orang lain. Dan karena Admin Rinc sedang tobat sementara karena memperingati hari Anti-khilaf sedunia, maka untuk pertama kalinya mimin memberikan sebuah Review kepada para khilafer supaya diberikan jalan yang lurus karena kalau belok belok maka otomatis takutnya om sleeding set***(tidak boleh menyebutkan merek, khilafer...) nabrak tiang bendera dan menyebabkan benjolan sebesar polisi tidur.
          Okeh, khilafer, sebelum memulai pertobatan kali ini, alangkah baiknya kalau kalian nonton film tobat di Indosiar setiap hari, dari terbitnya matahari sampai terbenamnya kapal feri. Sebelumnya untuk para Sobat MSG yang membaca artikel ini, akan saya panggil para khilafer ya, jadi jangan tersinggung, karena barang siapa yang tersinggung maka ia belum bisa tobat ke arah yang benar. Ya, kali ini Admin Rinc akan me-Review sebuah novel dari Tereliye, pencipta novel terkenal mulai dari zaman purba sampai zaman micin ini. Novelnya berjudul, Ayahku (Bukan) empat mata Pembohong. Berikut ini merupakan Ulasan, Identitas Buku, dll. Menurut MS Guild Indonesia terutama menurut Admin Rinc.


Judul              : Ayahku (Bukan) Pembohong
Pengarang      : Tere Liye
Penerbit          : PT. Gramedia Pustaka Utama
Kota Terbit    : Jakarta
Cetakan          : April 2011
Tebal Buku    : 304 Halaman


          W
W       O      W ---à (Efek dari kegabutan kids jaman now yang belum tersleeding kak setor)
          W
          Okeh sekarang saatnya untuk menulas dan memberikan penilaian terhadap novel yang tergolong dalam sad ending, jujur saja Admin Rinc ini adalah maniak sad ending. Bisa bisa membabi buta kalau melihat film ataupun membaca komik dan novel yang sad ending. Dulu pernah Admin Rinc melihat film sad ending pertama mimin(apalah judulnya lupa mimin *o*). Besok harinya mimin langsung sakaw akut stadium akhir dan mengunci kamar karena galaunya bukan main. Menurut mimin sad ending itu seperti jeruk nipis, kecut tetapi enak dan menyehatkan. Ataupun bisa diibaratkan layaknya mandi pake air dingin nggak pakai sabun, pasti nggak akan bersih badanmu (trus hubungannya apa anjir 0_0). Ya, berikut penilaian buku ini menurut mimin Rinc.
          Jujur menurut mimin Rinc, masih ada beberapa kekurangan dan tentu ada kelebihannya juga, yang akan mimin bahas satu per satu menjadi bukit. Hokeh, untuk yang pertama kali mimin akan nilai yaitu kekurangannya dahulu, eits... jangan salah para khilafer, mimin sedang tidak khilaf, jadi untuk kelebihannya mimin akan jelaskan di akhiran nanti. Ya berikut ini merupakan kekurangan dari novel ini.
          Pertama, dalam novel ini, penceritaannya antara fantasi dengan kenyataan bercampur yang mengakibatkan pembaca terkadang menjadi sulit menggunakan akal sehatnya untuk mengetahui kebenaran yang ada atau mungkin bisa dikatakan bahwa, antara penceritaan yang memakai akal sehat yang sesuai logika di dunia nyata bercampur dengan fantasi yang diciptakan penulis terkadang yang membuat reputasi novel ini dianggap buruk oleh sebagian pembaca. Contohnya tentang penjajah dan suku penguasa angin, di dalam salah satu kisah ayahnya, ayah dam pernah bercerita bahwa saat ia berpetualang ia pernah bertemu suku penguasa angin yang dapat menaiki layang layang yang dimana kondisi itu merupakan bagian fantasi yang diberikan penulis, hingga teman dam saat berada di universitas gajah juga meragukan kebenaran apa yang disampaikan oleh ayah dam. Tetapi, hal yang seharusnya mustahil itu dibuat menjadi kenyataan dan terjadi oleh ayah dam oleh sang penulis. Hal inilah yang menjadi kekurangan buku ini dari segi cerita. Sebenarnya ini tergantung dari para persepsi pembaca, apakah ini merupakan kekurangan ataupun kelebihan, tetapi dalam kasus ini mimin Rinc menggolongkannya dalam golongan kekurangan.
          Kedua, alurnya yang maju mudur mungkin akan membingungkan beberapa pembaca terutama untuk para pembaca yang masih berada di bawah umur. Perlu pemahaman lebih dalam memahami apa yang sedang terjadi saat itu.
          Ketiga, mungkin ini kurang Unfaedah ya penilaiannya tetapi memang benar ini kenyataannya. Jujur sinopsisnya terlihat sungguh membosankan, padahal menurut mimin, isi ceritanya secara keseluruhan sungguh menarik. Ibaratnya ingin membaca dulu, pasti hal yang dilihat utama adalah kovernya dulu bukan? Mimin membuat hal ini menjadi kekurangan karena mimin pernah di pihak kalian. Mimin pernah hanya membaca sinopsisnya saja membosankan untung saja mimin paksa untuk membacanya dan akhirnya ketagihan karena jujur menarik.
          Keempat, pengenalan nama tokohnya di awal kurang, hanya di katakan bahwa tokoh utama namanya Dam, entah nama panjangnya siapa. itulah yang menurut mimin kurang karena tak hanya Dam, tokoh lain juga demikian. contohnya orang tua Dam yang hingga saat ini mimin tak tahu namannya.
          Hmm... sudah kali ya kekurangan yang ada. Oh ya!! mungkin ini bisa menjadi kekurangan yang selanjutnya dan ini merupakan opini dari mimin Rinc ya, jadi jangan ajak mimin Rinc tawuran, karena jelas mimin Rinc akan kalah dong (0-0). Mungkin untuk kekurangan selanjutnya adalah kurangnya komedi dalam novel ini, inilah yang membuat beberapa pembaca terkadang menjadi bosan. Isinya terlalu kaku, terlalu fokus pada permasalahan. Jadi menurut mimin Rinc tidak ada salahnya jika mimin mengomentari tentang unsur komedinya di dalam buku ini dong (0-0)
          Okeh, Ekhem.... untuk selanjutnya mimin akan membahas tentang kelebihan apa saja yang berada di novel yang satu ini. Sekali lagi mimin katakan, bahwa semua Review yang ada adalah semata mata untuk membuat kalian, para khilafer bertobat terhadap jalan yang sesat.
           Pertama, dari segi bahasanya, novel ini tergolong novel ringan, mudah dipahami. Jujur mimin <RINC_> mudah sekali memahami isi yang disampaikan oleh sang penulis. Tak bisa dipungkiri bahwa hampir semua novel tere-liye bahasanya mudah dipahami.
           Kedua, cerita ini menurut mimin <RINC_> tergolong dalam cerita yang bagus. Alurnya tak mudah ketebak diluar dari semua kekurangan yang ada. Bahkan berakhir dengan sangat indah.
           Ketiga, Cerita ini tidak begitu memuat konflik percintaan yang berbelit belit. Karena itu cerita ini mungkin layak bagi mereka yang tergolong remaja. Karena isi dari cerita ini lebih mengajarkan tentang definisi dari apa itu kekeluargaan dibanding dengan konflik percintaan.
           Keempat, perubahan sifat tokoh dam dijelaskan dengan detail dan bahkan pengembangan cerita benar benar menarik. Semua menunjukkan kejadian tokoh dam sehari hari. Di dalam buku ini proses demi proses mulai dari Dam di masa lalu yang menyukai ayahnya dijelaskan dengan baik hingga menjadi Dam yang membenci cerita ayahnya.
          Kelima, bisa sukses membuat para pembaca greget. Jujur mimin pernah greget membaca novel ini. Ada satu kejadian yang benar benar membuat mimin greget yaitu saat Dam menonton sepak bola si kapten, dan berniat bertemu dengannya namun pada saat sudah sangat dekat sekali dihentikan oleh ayahnya Dam.
         

Singkat Cerita          :
Dam, adalah seorang anak yang lahir dari keluarga sedehana dan bersahaja. Ia dibesarkan dengan dongeng-dongeng Ayahnya. Ayah yang dikenal terlalu jujur. Dan dongeng-dongeng itu  bercerita tentang  perjalanan Ayah mencari makna bahagia di dunia ini.
Dam tumbuh dengan pemahaman berbeda. Dongeng Ayah Dam berhasil membentuk karakter Dam dengan baik.  Meski tak jarang Ia bertengkar dengar Jarjit, karena Jarjit mengolok-oloknya dengan sebutan keriting dan pengecut. Dan cerita Sang Kapten, pemain bola kesayangannyavmembuat Dam lebih berbesar hati pada setiap hal yang diucapkan Jarjit. Ayahnya bercerita bahwa Ia pernah bertemu dengan Sang Kapten dan menyaksikan Sang Kapten kecil yang berlatih dengan bola kasti kumal yang ditemukan di tempat sampah.
Dam tak pernah menceritakan dongeng Ayahnya kepada siapapun. Ia mengingat pesan Ayahnya bahwa cerita itu adalah rahasia antara Ia dan Ayahnya. Hanya Taani, yang ia percaya untuk mendengar cerita hebat Ayahnya. Hingga suatu hari Taani membuat semua orang di sekolah Dam mengetahui bahwa Ayah Dam mengenal Sang Kapten, pemain sepak bola nomor satu. Semua teman dan Guru berebut ingin mendengar cerita Dam dan menitipkan barang agar nanti di tandatangani saat Sang Kapten mengadakan kunjungan ke kota mereka.
Dam marah. Ia meneriaki Taani karena ceroboh meninggalkan buku hariannya di laci meja kelas. Dan buku harian itu berisi semua yang Dam ceritakan padanya. Dam berjanji tak akan menyapa Taani lagi hingga Ia benar-benar menyelesaikan permasalahan itu. Taani berusaha agar teman-temannya tak mempercayai buku harian itu. Bahkan Taani kembali sengaja meninggalkan buku hariannya, namun dengan cerita yang berbeda, semua Ia lakukan agar Dam memaafkannya.
Hingga Dam kemudian bersekolah di Akademi Gajah. Diajarkan pemahaman hidup yang tak melulu memprsoalkan nilai, tapi meninggikan ilmu. Dam menemukan buku tua di Perpustakaan, ketika ia dalam masa hukuman karena membuat gaduh asrama di malam hari. Buku tua itu bercerita tentang suku Penguasa Angin. Itu adalah kisah yang pernah di ceritakan Ayahnya. Yang membuat Dam paham bahwa kekerasan bukan untuk di balas dengan kekerasan pula. Dongeng itulah yang membuat Dam dulu, melawan Jarjit dengan mengajaknya berlomba renang. Agar Jarjit tak lagi menyebutnya pengecut.
Dam penasaran dengan buku tersebut. Ia tak yakin jika cerita Ayahnya itu bohong. Hal itu kemudian membuat Dam nekat membawa buku tersebut saat musim liburan tiba, Dam ingin menunjukkannya pada Ayah. Namun, sesaat sebelum kereta berangkat, petugas perpustakaan datang menjemputnya, mengambil dengan galak buku yang dikatakan satu-satunya di dunia itu.
Ayah Dam marah, ketika Dam tak sengaja menanyakan kebenaran dari dongeng-dongeng ayahnya selama ini. Ayahnya selalu berkata “Ayah tidak bohong, Dam“. Hal itu membuat Dam berjanji untuk tidak lagi membicarakan hal itu. Ia percaya bahwa Ayahnya adalah orang paling jujur, bahkan terlalu jujur seperti kata kepala sekolahnya dahulu.
Tahun terakhir di Akademi Gajah, tinggal menghitung hari Dam akan melakukan ujian akhir. Hingga telegram itu tiba di sekolah, kepala sekolah memberitahu Dam agar segera berkemas. Ia harus pulang, Ibunya di rawat di rumah sakit. Seperti orang kehilangan arah, Dam mengemasi pakaiannya, menjumpai Ayah dan Ibunya yang tengah berbaring di ruang ICU.
Ibu Dam mengidap penyakit serius sejak Dam belum dilahirkan. Tapi Dam tak pernah di beritahu hal itu. Dam marah pada Ayahnya, karena menurutnya Ayah tak berusaha untuk menyembuhkan Ibu. Selama ini Ibu hanya dirawat seperlunya, bahkan tak pernah di rawat sama sekali. Dam yang saat itu membawa uang hasil kerjanya selama di Akademi Gajah, berjanji akan memberikan perawatan maksimal pada Ibunya.
Ayah Dam hanya bercerita tentang si Raja Tidur. Bercerita bahwa si Raja Tidur mengatakan, Ibu Dam tidak akan bertahan lama. Tak mungkin bisa hidup lebih dari dua tahun, kecuali karena bahagia. Dan jika Ia bisa bertahan samapi saat ini, itu adalah keajaiban yang luar biasa, dan itu tandanya Ibu bahagia.
Sejak saat itu Dam berhenti mempercayai cerita Ayahnya. Ibunya meninggal dan Ia tak sempat memeluknya untuk yang terakhir kali. Wajah ibunya terlihat lelah, bagaimana mungkin Ibunya bahagia selama ini. Begitu pikir Dam. Sejak saat itu pula hubungan Dam dan Ayahnya tidak harmonis.
Dam kembali ke Akademi Gajah. Asrama sudah kosong, teman satu asrama sudah kembali ke kampung halamannya masing-masing. Dam menerima surat kelulusan tanpa mengikuti ujian. Bagi kepala sekolah Akademi Gajah, kelulusan bukan ditentukan oleh nilai di atas kertas, tapi di tentukan oleh kegiatan pendidikan selama 3 tahun, 24 jam di Akademi Gajah. Dan satu lagi, Dam mendapatkan surat pengantar dari Akademi Gajah. Surat yang tidak mungkin di tolak oleh univesitas di seluruh dunia.
Dam melanjutkan kehidupan. Ia membuktikan kesaktian surat tersebut dan berhasil masuk di jurusan Arsitek di universitas ternama tanpa melalui tes apapun bahkan perkuliahan sudah dimulai sebulan yang lalu. Rektor universitas itu mempersilakan Dam bergabung dengan mahasiswa lainnya.
Meski Dam membenci dongeng-dongeng Ayahnya, Ia tetap tak mampu menyangkal bahwa pemahaman baik yang ia dapatkan sekarang adalah karena dongeng tersebut. Bahkan karya karya Dam dalam mendesain bangungan ia banyak terispirasi dari dongeng Apel Mas dan Penguasa Angin. Daya khayalnya, ia tuangkan dalam sebuah sketsa bangunan. Hingga akhirnya Ia menjadi arsitek yang hebat.
Dam menikah dengan Taani, mereka bertemu kembali di universitas yang sama. Zas dan Qon menjadi cucu yanag menggemaskan bagi Ayah Dam. Ayah Daam sering  menceritakan hal yang smma kepada cucu-cucunya, ddan itu membuat Dam keberatan. Ia tak ingin cerita bohong Ayahnya meracuni pikiran anaak-anaknya. Karena baginyaz Zas dan Qon akan di beersarkan dengan pemahamann sebab akibat, bukann dengan dongeng-dongeng bohong seperti yang ia dapatkan semasa kecil. Hingga akhirnya Zas dan Qon bertanya mengenai kebennaran cerita  kakeknya  itu paada Dam. Karena meerekaa tak menemukan cirri-ciri  tempaat  atau apapun yang berkaitan dengan semua cerita kakeknya di  internet. Dam semakin kesal, ia mendesak Ayahnya agar mengaatakan bahwa dongeng-dongeng  itu bohong, agar anak-anaknya berhhenti memncari kebenarannya. Namun Ayah Dam tetap bersikukuh baahwa Ia tidak berbohong. Dam hilaang kendali, ia  meminta Ayahnnya untuk tak lagi  tinggal dirumahnya.
Dam menemukan keanehan pada laptopnya yang tadi digunakan oleh Zas dan Qon. Mereka mencari  informasai dengan kata  kunci Akademi Gajah. Namun pencarian tidak di temukan.  Tak ada hasil untuk kata kunci tersebut. Ia terbelalak, tak percaya.  Karena mesin pencariannya tersambung ke ensiklopedia terbesar dunia. Akademi Gajah tempat Ia menerima bergbagai bentuk ilmu kehidupan, dengan surat pengantar khusus yang tak mungkin di tolak oleh universitas manapun di dunia, tak ada sedikitpun jejaknya di internet. Ia mulai menyesali perlakuan terhadap Ayahnya.
Keesokan harinya, ia mendapat kabar bahwa Ayahnya tengah dirawat di sebuah rumah sakit. Semalaman Ia bercerita di makam Ibu Dam. Semua rasa benci Dam tetiba luruh, ketika melihat Sang Ayah terbaring lemah di ruang perawatan. Ayah Dam mendongeng untuk terakhir kalinya. Ia bercerita mengenai Danau Para Sufi yang berkisah tentang perjalanan Ayah Dam mencari makna kebahagiaan sejati. Hingga akhirnya ia menemukannya. Kebahagiaan itu bersumber dari hati yang bersih. Hingga sebagaimanapun sekitar berusaha membuat keruh, ia akan tetap kembali jernih. Akan tetap bahagia, meski hidup penuh kesederhanaan. Itulah alasan mengapa Ibu Dam dulu tak ingin hidup bermewah-mewahan. Ia bahagia, dengan keluarga kecilnya, menyaksikan Dam tumbuh menjadi anak dengan pemahaman yang berbeda.
Pemakaman Ayah Dam di penuhi lautan manusia. Manusia dari berbagai penjuru dunia seolah tumpah di pemakaman Ayahnya. Sang Kapten, Si Nomor Sepuluh, bahkan layang-layang besar seperti yang di ceritakan Ayah Dam dalam dongeng Suku Penguasa Angin pun hadir. Saat itu ia sadar kepada dirinya bahwa ia telah membenci orang yang salah, ia menatap kenyataan yang sebenarnya. Dia menyesali tentang apa yang telah ia lakukan selama ini kepada ayahnya. Karena pada saat itu ia sadar bahwa “Ayahnya bukan seorang pembohong”
...
          Gimana? Menarik untuk dibaca bukan? Bagi kalian yang belum bisa move on dari tayangan sinetron pencuci otak, inilah merupakan terobosan baru bagi kalian untuk ke jalan yang lurus (0_0). Jujur mimin setelah membaca ini (pernah) langsung tobat (walaupun akhirnya khilaf lagi *_*).  Hokeh, sekian artikel pertobatan untuk hari ini. Kalau ada pertobatan terus menerus saya mohon maaf (minta maaf cara apa ini (T_T)?). Sobat MSG terus dukung perkembangan MS Guild. Kalau tidak sesuai dengan apa yang kalian inginkan kalian bisa komentar melalui kolom komentar di bawah postingan ini ya!!


“jangan like kalau nggak bermutu, jangan mau sucribe kalau nggak di youtube dan jangan lupa insyaf kalau lagi khilaf  .” Quotes hari ini (0-0)?





“Keep Khilaf and Stay Cool”






-    Admin: <Rinc_> -

#Review
#Ayahku bukan pembohong
#Sinopsis Ayahku bukan pembohong
#Novel Ayahku bukan pembohong
# Baca Ayahku bukan pembohong
#ringkasan cerita Ayahku bukan pembohong
#jalan cerita ayahku bukan pembohong
#novel inspiratif
#novel Tereliye
#novel best seller
#Review Ayahku bukan pembohong
#Download Novel
#Download Ayahku bukan pembohong
#pdf ayahku bukan pembohong





Tidak ada komentar:

Posting Komentar